Kamis, 27 Oktober 2011

Perumpamaan Yesus Tentang Memaafkan

Di bawah ini, bacaan yang diambil dari Injil Matius 18:21-35


21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus : "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?"
22 Yesus berkata kepadanya "Bukan! Aku berkata kepadamu: bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.23 Sebab hal Kerajaan Surga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya.
24 Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta.
25 Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya.
26 Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya : sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan.
27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.
28 Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: bayar hutangmu!
29 Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan.
30 Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya.
31 Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka.
32 Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku.
33 Bukankah engkau pun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?34 Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya.
35 Maka Bapa-Ku yang di surga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu."



Berapa kali engkau mampu mengampuni orang yang menyakitimu? membohongimu? Apakah kamu telah berdamai? Mungkin karena engkau belum mampu mengampuni sepenuh hatimu, maka engkau tidak berdamai.

7 tahun yang lalu, saat masih duduk di bangku 2SMP, saya membaca buku (foto saya upload menyusul, karena buku sedang dipinjam oleh salah satu teman baik saya) "Memaafkan : Obat Paling Ampuh".
Salah satu dari beberapa buku yang mengubah hidup saya. Dan saya menyadari, buku tersebut dapat dengan mudah dimengerti saat pertama kali membaca. Namun untuk melakukan sesuai dengan buku butuh beberapa lama, bahkan beberapa tahun. Dan bila, kita tidak memperkuat iman kepercayaan, dan tidak mengasah hati nurani, apapun isi dari pelajaran yang kita dapat dari buku tersebut akan berangsur- angsur menghilang.

Setelah pertemuan tentang pembahasan perumpamaan Yesus, saya teringat dengan buku ini, dan saya ingin membagikannya dengan orang lain. Sayang saya tidak menemukan buku ini di toko buku manapun.

Mungkin saya bisa membagikan sedikit pengalaman, dan pemahaman tentang buku dan Injil di atas.

Pemahaman:
1. Memaafkan itu tidak ada batasnya. Namun bukan berarti memaafkan itu membenarkan yang salah. Di dalam buku "Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya 2!" halaman 80 paragraf 2:
"....Anda bisa tidak setuju dan mengecam sesuatu dengan sangat keras, namun pemaafan berarti bahwa saya tidak ingin orang itu melukai siapapun lagi,..."

Apabila seseorang berbuat salah, maka bisa dibilang mereka kurang kasih sayang yang mereka tidak lihat sebenarnya mereka memiliki banyak kasih sayang dari orang terdekatnya. Kalaupun tidak memiliki orang terdekat, adalah Tuhan di atas yang selalu mencintai dan menyayangi. Tuhan selalu memaafkan seluruh kesalahan kita, baik yang kecil dan baik. Dan Tuhan ingin kita melihat, bahwa Tuhan mengasihi kita, dan ingin kita menjadi sepertiNya, mengasihi. Mengasihi siapa?

Baiklah seperti Yesus katakan tentang Hukum Yang Terutama dari Injil Matius 22 : 34 -40
37 Jawab Yesus kepadanya : "Kasihanilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.40 Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."

Bagaimana anda mengasihi orang yang menyakitimu? Jangan hukum mereka! Namun ajarkan mereka untuk memberikan cinta kasih dengan hukuman "pukulan kucing" (lihat buku "Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya 2!" halaman 139 paragraf 4:
"... Tidak, jangan  lukai dirimu sendiri, pergi dan bantulah orang lain Itulah caranya membayar perbuatan Anda, sebab jika Anda tidak memiliki belas kasihan yang cukup kepada diri Anda sendiri, Anda harus belajar berbelas kasihan. Cara untuk mempelajari belas kasih adalah menemukan seekor anjing atau kucing dan membelainya 50kali!"
Bahkan Tuhanpun tidak ingin melukai kita, dan Tuhan mau kita mengasihi sesama manusia dan mengampuni dengan sepenuh hati (akan dijelaskan lebih lanjut pada no 3).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar